MUI Kudus Gelar Tarawih dan Silaturahim Ramadan di Auditorium UMKU

Kudus, 13 Maret 2025-MUI Kabupaten Kudus sukses menggelar acara TARHIMA (Tarawih dan Silaturahim Ramadan) seri kedua pada Kamis malam, 13 Maret 2025, di Auditorium Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Rektor UMKU, Dr. Edy Soesanto, dan Ketua Umum MUI Kudus, KH. A. Hamdani Hasanuddin. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa mualaf dari Rumah Mualaf MUI, Civitas UMKU Kudus, Pengurus MUI Kab. Kudus, Pengurus MUI Kec. Kaliwungu, Pengurus MUI Kec. Gebog, dan Pengurus MUI Kec. Dawe. Kegiatan ini bertujuan mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus menjadi syi’ar di bulan suci Ramadan.

Acara dimulai dengan shalat Isya, tarawih, dan witir berjamaah. Dalam sambutannya, Dr. Edy Soesanto, SKp., M.Kes. menyampaikan kebanggaannya atas kolaborasi UMKU dengan MUI Kudus. “Kami merasa terhormat bisa bekerja sama dengan MUI dalam acara ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut setiap tahun,” ujarnya. Dr. Edy juga mengajak masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan tetapi terkendala biaya untuk mendaftar ke UMKU. “Bagi yang ingin kuliah tetapi tidak mampu membayar, silakan mendaftar ke UMKU. Kami memberikan keringanan bahkan beasiswa penuh,” tambahnya.

KH. A. Hamdani Hasanuddin,Lc.,M.A. menegaskan komitmen MUI dalam menjaga persatuan umat. “MUI selalu berkomitmen untuk menjaga persatuan umat. Semoga ke depan akan ada lebih banyak kegiatan bersama dengan UMKU,” katanya.

Imam tarawih malam itu dipimpin oleh KH. Akhmad Mundakir, M.Si (Ketua MUl Kab. Kudus), sementara tausiyah disampaikan oleh KH. Noor Muslikhan, S.Sos. (Ketua MUl Kab. Kudus). Dalam tausiyahnya, KH. Noor Muslikhan menekankan pentingnya toleransi dan ukhuwah Islamiyah. “Perbedaan dalam ibadah, seperti jumlah rakaat tarawih, adalah hal yang biasa. Kita tidak boleh saling menyalahkan karena perbedaan ini bersumber dari ijtihad yang berbeda,” ujarnya.

Beliau menambahkan, “Jika hati kita bersih, perbedaan tidak akan menimbulkan tafarruq (perpecahan) karena su’udzon (prasangka buruk). Justru, perbedaan akan memperkuat ukhuwah jika kita memiliki toleransi dan tasamuh (sikap saling menghargai).” Acara ditutup dengan doa oleh KH. Noor Muslikhan dan diakhiri dengan jamuan makan bagi seluruh jamaah di lantai 2 gedung auditorium UMKU.

TARHIMA 2 berlangsung khidmat dan penuh hikmah. Peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan siraman rohani, tetapi juga pesan-pesan penting tentang toleransi, ukhuwah, dan pentingnya menjaga persatuan umat. Semoga acara seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan kualitas spiritual masyarakat Kudus.

-Admin-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RSS
WhatsApp
Follow by Email